07 December 2014

Memberi dari kekurangan. Tulisan ini muncul setelah merenungkan lagi tentang kisah dalam Alkitab tentang persembahan seorang janda miskin (Markus 12:41-44).

" Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.  Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya." 

Perikop ini mungkin sering kali dibahas atau bahkan ditafsirkan secara mendalam oleh banyak ahli. Di sini kami ingin berbagi apa yang kami dapat dan belajar khususnya dalam hal memberi.
Dalam perikop tersebut kita diingatkan kembali bahwa persembahan atau pemberian kita bukan dinilai berdasarkan berapa jumlah uang atau barang yang kita berikan, meskipun secara manusiawi jumlah secara kuantitas sering menjadi tolak ukur. Yesus mengatakan pada murid-muridn-Nya bahwa persembahan janda tersebut justru lebih banyak dibandingkan persembahan yang diberikan orang-orang lainnya, meskipun dilihat dari jumlahnya sangat kecil. Janda ini memberi dari kekurangannya, dia memberikan semua yang ada padanya.

Hal menarik lainnya, di sini kita dapat belajar bahwa Tuhan melihat apa yang sering kali orang-orang tak lihat dan hargai. Cerita tentang janda tersebut mengajarkan kita untuk memberi yang terbaik untuk Tuhan. Dalam kehidupan segari-hari kita juga diingatkan memberikan pemberian yang terbaik bagi sesama kita tentunya, karena tidak mungkin kita mengasihi Tuhan dengan benar jika tidak mau mengasihi sesama.

Tidak ada pemberian yang terlalu kecil untuk diberikan, bahkan sebuah senyuman pun dapat mencerahkan satu hari bagi seseorang. Siapapun pasti senang diperhatikan, dan semua dari kita pasti menerima banyak pemberian, baik dari orang tua, sahabat, kekasih dan lain sebagainya. Maka sudah sepatutnya lah kita meneruskan kebaikan yang kita terima kepada orang lain. Dengan apa yang ada pada kita. Meski "sedikit" sekalipun.

Seperti kata pepatah "Kita dapat memberi tanpa kasih, tetapi kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi". So, mari kita belajar memberi seberapapun yang dapat kita berikan, baik itu melalui doa, dukungan mapun materi. Tuhan tidak melihat seberapa tebal "amplop" yang kita berikan, berapa lembar uang yang kita berikan, tapi Dia menghargai setiap pemberian kita baik persembahan kepada Tuhan atau pemberian untuk sesama yang kita berikan dengan tulus hati bahkan jika itu kita berikan dari keterbatasan atau kekurangan kita.

Memberi tidak akan membuat kita menjadi miskin tetapi justru memperkaya diri kita, memperkaya kasih dan kemurahan hati kita. Hidup berkelimpahan bukanlah menimbun banyak emas untuk dinikmati sendiri melainkan membagikan apa yang kita miliki untuk memberkati sesama kita.

"Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan." (Amsal 11:24)

Tuhan memberkati :)

----------------------------------------------------------------------------------
CCC in Sponsosrship ingin meneruskan dan berbagi berkat karena kami pun sudah diberkati sepanjang kehidupan kami. Sponsor a child now, and be a part of us! :)
For more information, please send your e-mail to cccinsponsorship@gmail.com
Be blessed :)
Let's share....


Please Like & Share

0 comments :

Post a Comment